Sabtu, 26 Februari 2011

Mengenal "Sikka" lebih dalam

Hmmm, temen - temen kita mengenal Sikka lebih dalam yukkk. Selain memiliki kain tenun yang sangat khas, Sikka pun masih termasuk salah satu tempat di Indonesia yang memiliki berbagai historis.

Lambang kabupaten Sikka

Tau gak sihhh?
Kabupaten Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di sini terdapat beberapa kecamatan, seperti diantaranya kec. Paga, kec. Mego, kec. Lela, kec. Magepanda dan masih banyak lagi temen - temen.


Hmmmm kalau soal penduduk, Penduduk Kabupaten Sikka 91% beragama Katolik, mulai tahun 2005 menjadi keuskupan baru, yakni keuskupan Maumere, di bawah Keuskupan Agung Ende. Uskup bernama Mgr. Vicentius "sensi" Poto Kota. Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh warga keturunan etnik Tidung-Bajo, Bugis serta Jawa dan Tionghoa. Ternyata beragam juga ya?

Penduduk Kabupaten Sikka tersebar di 21 kecamatan, kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di Kota Maumere (Kecamatan Alok/Alok Timur/Alok Barat) dan kawasan Geliting di Kewapante.


Ow iya temen - temen, di tempat ini pernah terjadi bencana alam yang cukup dahsyat lho. Tanggal 12 Desember 1992 Maumere dilanda gempa dengan kekuatan 6,8 SR yang menyebabkan terjadinya tsunami, mengakibatkan sekitar 2000 penduduk meninggal dunia. Gempa tersebut disebabkan oleh penunjaman Lempeng Eurasia-Lempeng Indo-Australia yang terletak di sisi utara Maumere, yakni di Laut Flores. Korban yang terbanyak berasal dari penduduk yang tinggal di pulau-pulau di teluk Maumere, seperti Pulau Pemanaa, Pulau Besar dan Pulau Babi. Sedih juga ya? Hikzzz...

Hmmm, temen - temen yang mau ke sana pasti mau tahu tentang transportasinya kan? Kota Maumere dapat diakses via udara dari Denpasar (transit dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar), Ende, Kupang dan Labuanbajo.

Bandara Maumere pada tahun 1949
 Bandara Maumere saat kini

Bandara bernama Wai Otiyang sejak bulan July 2010 telah diganti dengan nama Bandar Udara Frans Seda dengan panjang landasan aspal 2500 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat Boeing. saat ini terdapat 6 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas pendduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut pun sangat lancar melalui pelabuhan laut L.Say.

Tiap daerah pasti mempunyai kekayaan alam. Tempat ini memiliki banyak kekayaan alam yang sangat berlimpah, seperti Ikan Laut, Jambu Mete (organik), Kakao (organik), Rumput Laut, Kemiri, Asam, dan masih banyak lagi temen - temen.


Kalau soal tempat wisata, tidak perlu ditanya lagi. Tempat yang dapat dikunjungi Wisata Selam dan Pantai (Eko-Wisata) di Kojogete, Pulau Pemanaa, Pulau Babi, Pantai Magepanda dan Pantai Paga.

Pantai Magepanda

Selain itu, ada pula Wisata Lansekap atau Saujana (Eko-Wisata) Gunung Api Egon dan Gunung Kimangbuleng serta Wisata Budaya di gereja antik peninggalan Portugis di Lela, Katedral St. Yosef di Maumere dan regalia peninggalan raja-raja Sikka.
(Wikipedia)

Hmmmmm, ternyata kekayaan di negeri kita sangatlah berlimpahh ya kawan..
Makinn bangga saja..

Kain Tenun khas Sikka - Maumere

Temen - temen, kenalan yukk ama "Tenun khas Sikka".

Hmmm, salah satu tradisi masyarakat Sikka dalam suatu upacara adat adalah selalu menggunakan kain tenun. Tapi ada pula yang menyebutnya sarung adat. Ada beberapa istilah dalam penyebutannya, lipa Sikka atau ragi Sikka bagi sarung yang digunakan laki - laki, sedangkan U'tang Sikka bagi satung yang digunakan perempuan.

Ow iya, motif dari sarung sangatlah beragam lho. Ada motif tertentu yang digunakan untuk membedakan strata, usia, ataupun jenis jelamin. Bahkan ada pula motif kain yang digunakan untuk kegiatan tertentu saja, seperti upacara adat dan sebagainya.

Ada beberapa jenis tenunan, diantaranya Kain tenun itor, Kain tenun prenggi, Kain tenun neleng, Kain tenun liin, Kain tenun ikat. Motif dari kain adat memiliki motif yang padat, yang terdiri dari jalur - jalur non ikat maupun jalur ikat. Kain tenun memiliki makna khusus dengan upacara tertentu dalam hampir tiap tahapan prosesnya. Lapisan-lapisan bagian motif yang disebut sebagai satu-kesatuan hurang kelang, terdapat dalam suatu unsur kain tenun atau sarung berbeda, tergantung pada jenis motifnya. Motif teridentifikasi pada bagian ina gete (main motif) yang merupakan nama dari motif kain tsb.


Tiap rumah tangga, hampir semuanya masih memegang unsur adat secara turun -temurun. Pada umumnya Ibu mengajarkan anak putrinya menenun agar bisa menikah. Maknanya agar sang anak dapat memberikan tenunan - tenunan yang terbaik bagi calon suami. Mutu dari kain tenun yang diberikan akan digantikan juga dengan emas Sikka yang disebut tibu, suatu bentuk khas emas Sikka yang bentuknya seperti vagina yang melambangkan kesuburan dan kehormatan yang ditatakan dengan unsur binatang dan tumbuhan atau manusia sebagai lambing three of life (tiga unsur kehidupan). Gelang gading sebanyak 1 set (terdiri dari 8 keping gelang gading dan 4 keping gelang perak) pun dibekali dari sang Ibu pada putrinya sebagai lambang keperawanannya.

Proses penenunan kain ini sangatlah rumit. Selain itu, membutuhkan ketelitian yang baik dalam memberikan suatu imajinasi pada tiap tenunan, karena dengan imajinasi itu terbentuklah suatu pola yang ingin dituju. Daripada penasaran, mending langsung aj kita lihat prosesnya.

Ayooo liat bareng - bareng ...


Nahhh, itu beberapa proses atau cara pembuatannya temen - temen. Pertanyaan berikut yang muncul adalahhh, hhmmmmm pewarnaannya membutuhkan proses yang seperti apa ya?


Kalau soal pewarna tentunya menggunakan bahan alami. Bahannya lebih banyak dari tumbuh - tumbuhan, karena pewarna kain berasal dari bahan alami, proses pewarnaannya pun adalah seni dalam memadukan kombinasi warna. Ada yang warna tunggal dan warna kombinasi bersusun. Paduan warna ada yang double color, yang makin menjadikan pengerjaannya menjadi rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu disertai upacara khusus dan  pantangan-pantangan tertentu bagi si penenun agar hasilnya sempurna.





Setelah itu, dengan hasil jadi kain yang memiliki banyak motif, kain pun akan dijual ke pasar lokal ataupun wisatawan yang tertarik ingin membeli kain tenun tersebut.



Temen - temen, mau tau lebih jelas lagi pembuatan kain tenun ini. Kita tonton yukkkk prosesnya.
Video proses pembuatan kain tenun:


Ow iya temen - temen, kalau berkunjung ke Sikka, jangan lupa membeli kain tenun ini sebagai buah tangan untuk orang tersayang dirumah. Selain sebagai buah tangan, kita juga harus mengenalkan kain tenun ini ke temen - temen di daerah lain sebagai salah 1 kekayaan dari bangsa kita sendiri.

Banggaaaaa jadi orang Indonesia.

Kenalan dengan "Pulau Bunga"


 Hmmm, apa artinya lambang ini kalau kita lupa dengan pulau yang satu ini

Sebelumnya, saya mengucapkan selamat datang di blog saya yang serba sederhana ini. Temen - temen, dalam blog ini, kita bakal bahas, berbagi pengalaman, tentang keanekaragaman budaya, tradisi, pokoknya semua yang berbau Indonesia deh.
Temen - temen semuanya pasti tau donk kalo negara kita ini mempunyai pulau paling banyak se-antero dunia (haha, lebay yahh?). Itu berkat para pejuang kita pada jadul (jaman dulu), yang telah berjuang mati - matian untuk berperang dan merebut kembali pulau - pulau yang telah diambil alih oleh para penjajah.
Tapi, itu semua sudah berlalu, yang penting sekarang sudah merdeka.
Merdekaaaaaa !!!! ... (hehe..).

Ow iya, dalam blog ini juga saya ingin membahas budaya timur dan tradisi Indonesia yang pada detik ini telah ditelan waktu (bahasanya lebay, hehe. Ditelan waktu = terlupakan) dan jarang terucap atau keluar dari mulut para orang - orang yang sudah serba modern.

Kita bakal "terbang" ke pulau Flores dulu (berkhayal tingkat tinggi, hehe).
Hhhhmmm, yang umumnya diketahui orang - orang pasti pulau ini identik dengan wisata lautnya. Memang tidak bisa dipungkiri, pemandangan lautnya begitu indah di pulau ini.Tapi, sebelumnya mari kita kenali sedikit detail tentang pulau ini.

Flores, dari bahasa Portugis yang berarti "bunga" berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Flores termasuk dalam gugusan Kepulauan Sunda Kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km². Penduduk di Flores, di tahun 2007, mencapai 1,6 juta jiwa.

Flores juga memiliki satu Taman Nasional lagi yang terletak di Kabupaten Ende, yakni Taman Nasional Kelimutu. Daya tarik utama Taman Nasional Kelimutu adalah Danau Tiga Warna-nya yang selalu berubah warna air danaunya. Akan tetapi sesungguhnya di dalam Kawasan Taman Nasional Kelimutu itu tumbuh dan berkembang secara alami berbagai jenis spesies tumbuhan dan lumut. Oleh karena itu di awal tahun 2007, pihak pengelola Taman Nasional Kelimutu melai mengadakan identifikasi terhadap kekayaan hayati TN Kelimutu untuk kemudian dikembangkan menjadi Kebun Raya Kelimutu. Jadi, nantinya para wisatawan yang datang ke Kawasan Wisata Alam Kelimutu, selain dapat menikmati keajaiban Danau Tiga Warna, juga dapat mengamati keanekaragaman hayati dalam Kebun Raya Kelimutu. 

Flores memiliki beberapa gunung berapi aktif dan tidur, termasuk Egon, Ilimuda, Lereboleng, dan Lewotobi. 

Selain danau Kelimutu, Flores memiliki satu dari sekian satwa langka dan dilindungi di dunia yakni Varanus komodoensis atau lebih dikenal dengan Biawak raksasa. Raptil ini hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, keduanya terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat. Selain Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Hmmm, sekilas tentang hewan reptil ini. Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.


 Ow iya, pulau ini salah satu tempat historis bagi para arkeolog juga lho. Pada September 2003, di gua Liang Bua di Flores barat, paleoantropologis menemukan tengkorak spesies hominid yang sebelumnya tak diketahui. Temuan ini dinamakan "manusia Flores" (Homo floresiensis, dijuluki hobbit). Penemuan ini dimuat dalam majalah Nature edisi 28 Oktober 2004. Status temuan ini sekarang masih diperdebatkan, apakah termasuk Homo erectus atau Homo sapiens.

(Wikipedia)
Hmmm, ternyata pulau yang satu ini punya banyak historis ya?
Jangan lupa jalan - jalan ke sana ya teman - teman